Jumat, 10 Februari 2012
7pertanyaan yang jawabanya masih dicari ilmuan
Ilmuan selalu mencari dan menemukan hal hal
baru namun ternyata sampai saat ini ilmuan
masih belum menemukan jawapan dari
pertanyan berikut ini kamu mau tahu pertanyan
apa aja itu simak berikut ini 7 Pertanyaan yang
Jawabannya Masih Dicari Ilmuwan
1. Apakah anjing memiliki rasa humor?
Ilmuwan meneliti inteligensi binatang, mereka
semakin mengakui suatu pandangan demikian:
perilaku binatang bukan hanya bereaksi secara
insting, tapi suatu reaksi bawah sadar, substansi
pemikiran mereka membuatnya memiliki
kemampuan merasakan suka, marah, sedih dan
gembira bahkan rasa humor melalui organ
sensornya.
Misalnya peneliti telah mendapati, bahwa gajah
dapat mengenali dirinya dalam cermin (banyak
anak-anak yang belum tentu dapat berbuat
seperti demikian) orang utan (atau mungkin
sejumlah unggas) dapat belajar sejumlah
bahasa tingkat permulaan serta membuat suatu
peralatan yang rumit.
Bisa dibayangkan, jika burung dapat membuat
cantolan (kait) dengan kawat listrik, untuk
dipakai mengait makanan dari kaleng, maka
bukankah sangat kejam kalau menggunakan
mereka sebagai percobaan yang menyiksa?
2. Bagaimana asal muasal kehidupan?
Kalau anda ingin mempersulit seorang ahli
biologi, anda cukup menanyakan bagaimana asal
muasal kehidupan ini. Sejak 150 tahun silam,
Darwin terus berpikir dan menurutnya bahwa
segala kehidupan di atas bumi berasal dari
“prebiotic soup”. Namun hingga sekarang, kita
masih memikirkan asal muasal kehidupan ini.
Kita tidak tahu berbagai pengetahuan yang yang
berhubungan dengan asal muasal kehidupan,
misalnya bagaimana mulanya, darimana dan
kapan kehidupan itu dimulai, serta apakah
kehidupan itu mulai dari hidup hingga mati
hanya sekali atau berlangsung berulang-kali dan
sebagainya.
Sejumlah ilmuwan menduga, kehidupan berasal
dari bawah tanah, atau di sekitar bibir semburan
gunung berapi. Sedang para ilmuwan lainnya
menduga, bahwa mikroba tunggal adalah nenek
moyang segala makhluk hidup di bumi. Kurang
lebih pada 3 milyar tahun silam, planet Mars
kala itu hangat dan lembab, sedang bumi hanya
sebuah padang pasir yang dingin, mikroba-
mikroba tunggal ini terbang ke bumi seiring
dengan hancuran ledakan batuan di planet
Mars. Menurut pandangan ini, berarti kita
semua adalah manusia dari planet Mars. Namun
hingga saat ini, semua dugaan-dugaan ini belum
pernah dibuktikan. Jadi tidak dapat meyakinkan
orang. Asal mula kehidupan, besar kemungkinan
merupakan misteri yang paling misterius di alam
semesta.
3. Apakah reaksi batin hanya omong
kosong?
Sebagian besar ilmuwan mengatakan tidak
percaya dengan fenomena abnormal, sebab
fenomena-fenomena ini menyalahi prinsip normal
dan tidak dapat di jelaskan melalui percobaan.
Namun apakah kita bisa mengatakan bahwa
terapi kristal (menggunakan energi kristal agar
“Medan magnetis organisme” tubuh manusia
kembali dalam kondisi “seimbang” dan reaksi
batin itu adalah omong kosong?)
“Fenomena abnormal” meliputi kekuatan Gamma
(?), “spiritual”, ocehan era baru (new century),
ramalan bintang, ramalan kartu/tarot, para
ilmuwan punya alasan menganggap bahwa
fenomena abnormal adalah suatu ilmu
pengetahuan gadungan. Namun ilmuwan justru
sebaliknya, mereka cermat dan rasional dalam
keilmuan, kerap mempublikasikan temuan riset
terbaru mereka di majalah Science terkemuka.”
Namun ketika terapi kristal dan teknik ramalan
bintang diyakini hanya sebagai suatu hiburan
dan bukan ilmu pengetahuan, lalu bagaimana
dengan reaksi batin, terapi akupungtur dan
teknik hipnotis? ini masih perlu diteliti secara
ilmiah. Dan sudah barang tentu, reaksi batin
mungkin juga akan dibuktikan sebagai suatu
berita burung, siapa tahu? tidak peduli
bagaimana hasilnya, harus berusaha menemukan
fakta yang sesungguhnya.
4. Apa waktu itu?
Jika anda ingin mempersulit seorang fisikawan,
tanyakan padanya: “Apa itu waktu?” sebab, kita
tidak akan tahu jawabannya.
Ada sebuah rumor yang mengatakan, waktu
adalah senjata gaib alam yang menghalangi
segala benda melakukan aktivitas secara
bersamaan. Waktu bisa mendefinisi kehidupan
kita, sebab kita mengandalkan waktu untuk
mengukur hidup. Namun dalam hal apa itu
waktu, kita sama seperti orang zaman dahulu,
juga tidak tahu apa-apa. Dan sudah barang
tentu, ini bukan berarti kita tidak tahu apa yang
telah dilakukan waktu. Fisikawan seperti
Einstain, dimana dalam hal karakteristik tentang
waktu punya pandangan yang dalam. Jadi kita
bisa memberi sebuah tanda pada waktu,
kemudian masukkan waktu ke dalam persamaan
yang tidak sama, sehingga dengan demikian kita
bisa meneliti sejumlah besar fenomena dan
menarik kesimpulan.
Akan tetapi, ini belum bisa memberi tahu kita
sebenarnya apa itu waktu. Apakah merupakan
sebuah “sungai” yang mengalir dari masa
lampau ke masa depan? jika ya, lalu sungai
apakah itu? Apa yang mendorongnya bergerak
dan berdasarkan apa kecepatan arus sungai itu
mengalir? jika waktu adalah sebuah sungai,
apakah bisa mengalir ke atas menembus sungai
ini? dan apakah kita bisa sepenuhnya
menghentikan arus sungai yang mengalir ini?
Novelis fiksi mengatakan ini memungkinkan.
Yang mengherankan kita adalah, fisikawan juga
beranggapan seperti ini. Namun sebelum kami
menciptakan sebuah mesin waktu, kami harus
mengetahui betul terhadap waktu yang sukar di
raba dan mudah lenyap dalam sekilas ini.
Hingga terakhir nanti, kami akan menyingkap
misteri-misteri yang misterius ini. Namun jika
memang demikian, maka dipastikan akan muncul
lebih banyak lagi misteri. Mungkin satu-satunya
yang layak terhibur adalah, apabila kelak kita
dapat menyingkap semua misteri, dan jika
benar-benar terpecahkan, maka segalanya akan
menjadi hambar.
5. Mengapa obesitas dari hari ke hari kian
meningkat?
Pada 100 tahun silam, di dunia nyaris tidak ada
satu pun kasus obesitas, selama 100 tahun itu,
obesitas telah menjadi krisis yang tiada taranya
dalam sejarah penyakit manusia. Jika dikalkulasi
menurut situasi saat ini, kita akan semakin
kelebihan berat badan.
Sebab obesitas sangat jelas: makan terlalu
banyak, kurang olahraga. Namun kondisinya
tidak sesederhana ini. Pertama jarang sekali
yang mengetahui, di sejumlah besar negara
“obesitas” di barat, misalnya Amerika Serikat,
kalor yang dibuang orang-orang jauh lebih
sedikit dibanding kalor yang dihabiskan orang-
orang pada 50 tahun silam. Dibanding dengan
orang-orang pada 1950 silam, kita jarang jalan
kaki, yang menggantikannya adalah sejumlah
besar kendaraan bermotor. Obesitas mulai
tumbuh subur sejak 1980, dibandingkan ketika
itu, olahraga yang sangat kurang dilakukan.
Sejumlah besar ilmuwan yakin, bahwa dibalik
suburnya obesitas pasti terpendam sebuah
misteri yang mendalam. Sejumlah ilmuwan
pernah menuturkan, obesitas mungkin
disebabkan oleh suatu virus, atau dapat
dijelaskan dengan ilmu genetika.
6. Apakah manusia bisa awet muda?
Apa kita bisa awet muda? mungkin bisa,
mungkin juga tidak. Mencegah penuaan
merupakan salah satu hal yang paling tidak suka
dibicarakan para ilmuwan, sebab ini dapat
menimbulkan serangkaian masalah seperti moral
dan logika atau hal-hal yang memusingkan
kepala.
Pertama, pada kenyataannya kita tidak tahu apa
sebenarnya penuaan itu. Dalam pandangan kita,
ketika kita sudah tua, tubuh atau fisik juga akan
dengan sendirinya ikut tua. Namun
kenyataannya tidaklah demikian. 20 tahun
pertama usia kehidupan kita, fisik kita dari hari
ke hari semakin berisi dan kuat, fungsi tubuh
kita kita kian hari semakin efektif, kemampuan
melawan penyakit semakin kuat. Namun,
mengapa di hari-hari selanjutnya (usia
bertambah), semuanya menjadi sangat
berlawanan?
Menurut teori evolusi penuaan, mengapa fungsi
tubuh kita mulai mengalami penuaan adalah
diperkirakan saat usia 30-50 tahun manusia
akan mati karena kedinginan, kelaparan dan
mati di mulut harimau buas dan sebagainya.
Namun kalau kita tidak bisa hidup begitu lama,
kita sama sekali tidak perlu evolusi, untuk
menghadapi sakit saat tua nanti. Tetapi ini tidak
bisa menjelaskan, dimana ketika kita menjadi
tua, perubahan apakah yang telah mengubah
“lonceng” gen, sehingga membuat kulit kita
menjadi kering, rambut menjadi putih, tulang
menjadi rapuh. Hanya setelah kita mengetahui
betul apa yang menyebabkan perubahan ini
baru memungkinkan mengambil langkah-
langkah melawan penuaan.
Namun kita akan menghadapi satu masalah
moral: apakah kita

0 komentar:
Posting Komentar